Universitas Brawijaya (UB) telah meluncurkan Artificial Intelligence (AI) Center pada 15 Februari 2023.
Acara tersebut digelar mengusung tema “Pengembangan Pusat AI UB sebagai Sarana Kolaborasi Riset Multidisiplin”.
Rektor UB Widodo mengatakan AI Center ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan penelitian di UB.
“Jumlah publikasi kita cukup banyak, namun yang berada di kategori Q1 dan Q2 masih sedikit.
Dengan AI, diharapkan lebih mudah menghasilkan penelitian berkualitas, sehingga akan lebih mudah masuk ke jurnal bereputasi tinggi,” ujarnya dilansir dari laman resmi UB pada Selasa, 21 Februari 2023.
Langkah Terbaru Negara-negara soal Aturan Perangkat Kecerdasan Buatan Rektor berharap teknologi AI dapat digunakan oleh seluruh fakultas untuk mengembangkan penelitian agar UB menjadi kampus yang memimpin dalam bidang AI.
Banyak penelitian di fakultas yang membutuhkan teknologi AI seperti optimasi bahan pakan ternak, kontrol penyangraian kopi, deteksi penyakit, dan lain-lain.
“Untuk itu kami mengajukan super computer untuk memfasilitasi penelitian para dosen.
Sehingga dibentuklah AI Center agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk seluruh civitas academica UB,” ungkap Ketua AI Center UB Wayan Firdaus Mahmudy.
Super computer yang disediakan di kampus adalah NVIDIA DGX A100: Universal System for AI Infrastucture, yang sudah terpasang di UPT Sistem dan Teknologi Informasi.
CEO OpenAI Sam Altman Hadir untuk Tanya-Jawab di Jakarta Besok, Simak Cara Mengikutinya AI Center telah menjalankan beberapa kegiatan antara lain workshop penggunaan super computer dengan mengundang perwakilan fakultas, sosialisi atau workshop AI untuk seluruh bidang di UB secara bertahap, publikasi penelitian terkait AI, serta pembentukan tim untuk merancang silabus mata kuliah AI untuk seluruh program studi di UB.
Menurut Wayan yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer, saat ini ada tim yang sedang menggodok agar AI menjadi mata kuliah wajib atau mata kuliah muatan universitas.
Penerapannya ditargetkan untuk semester ganjil tahun ajaran 2023/2024.
“Saat ini tim sedang bekerja dengan melibatkan seluruh prodi supaya mata kuliah AI manjadi mata kuliah wajib, seperti bahasa Inggris dan kewirausahaan.
Tentu kami harus memetakan karena setiap prodi memiliki kebutuhan AI yang berbeda,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Imam Santoso mengatakan bahwa pemanfaatan AI pada proses pembelajaran akan sangat membantu para dosen dan mahasiswa.
“Pemanfaatan AI juga akan memperkaya mahasiswa mendapatkan kasus-kasus di lapangan yang nanti tentu akan menjadi bahan pengayaan di kelas yang bisa didiskusikan dengan dosen,” ungkapnya.
Pilihan Editor: Sempat 12 Kali Gagal, Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Lolos Beasiswa Luar Negeri