Sulfit senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet produk makanan, minuman, dan obat-obatan.
Sulfit melepaskan gas sulfur dioksida yang membantu mempertahankan warna, umur simpan, dan meredam pertumbuhan bakteri atau jamur.
Sulfit bisa menimbulkan reaksi alergi sebagian orang.
Merujuk Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA), gejala asma reaksi umum yang tersebab bahan pengawet sulfit.
Adapun itu antara lain mengi, sesak dada, dan batuk diperkirakan memengaruhi 5 persen hingga 10 persen orang yang asma.
Gejala bermungkinan terjadi ketika asma tidak terkontrol dengan baik.
Reaksi buruk terhadap sulfit terkadang bisa saja terjadi bila tidak ada riwayat asma Menteri Basuki Apresiasi NAEOTOM Alpha Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Teknologi Pertama di Asia Tenggara Dalam kasus yang sangat jarang, sulfit dapat menyebabkan anafilaksis, yakni jenis reaksi alergi yang paling parah.
Gejalanya meliputi kemerahan, detak jantung cepat, mengi, gatal-gatal, pusing, sakit perut dan diare, kolaps, kesemutan, hingga kesulitan menelan.
Makanan dan minuman yang mengandung sulfit antara lain jus buah, soft drinks, teh instan, keripik kentang, saus, topping buah, selai, jeli, biskuit.
Merujuk NY Allergy and Sinus Centers, belum ada tes yang akurat untuk diagnosis alergi sulfit.
Tapi, ahli medis biasanya akan mencoba memberi sulfit dalam jumlah kecil kepada pasien untuk melihat reaksinya.
Prosedur tersebut hanya boleh dilakukan dalam pengaturan klinis yang aman dengan peralatan darurat jika pasien mengalami reaksi alergi.
Gejala yang berkaitan dengan alergi sulfit biasanya mereda sendirinya.
Namun, reaksi yang parah membutuhkan pengobatan yang diberikan ahli medis atau dokter.
Alergi sulfit jarang menyebabkan anafilaksis.
Tapi jika benar-benar sensitif terhadap sulfit, pasien bisa berkonsultasi dengan ahli medis.
Bye Mata Panda, Simak 3 Tips Menghilangkan Lingkaran Hitam di Bawah Mata Pilihan Editor: Mengenali Perbedaan Batuk Biasa dan Reaksi Alergi