PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau PT TWC melakukan uji coba secara terbatas bagi wisatawan untuk diizinkan naik ke bangunan candi itu mulai 1 hingga 15 Maret 2023.
Uji coba bertajuk Kajian Lapangan Kunjungan Naik Monumen itu dilakukan secara random sampling kepada wisatawan untuk menentukan langkah antisipasi apabila terdapat hal yang belum sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Kajian lapangan tertutup ini dalam konteks tertutup dengan jumlah pengunjung terbatas dan akan dievaluasi berkala,” kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan dalam keterangan pers, Kamis, 2 Maret 2023.
Jaga Ciri Arsitektur Kawasan Cagar Budaya, Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Kaji Fasad Bangunan Kajian lapangan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan layanan, baik hospitality maupun sistem berjalan dengan baik, mengatur kuota di atas monumen serta crowd management.
“Kami menetapkan kuota kunjungan pada kajian lapangan pada tanggal 1 Maret 2023 sebanyak 400 pengunjung,” kata Febrina.
Pengunjung yang sudah berada di lokasi destinasi Taman Wisata Candi Borobudurnmendapatkan kesempatan untuk mengikuti kajian tersebut dengan prosedur yang sudah ditentukan.
Kajian lapangan tertutup ini dilaksanakan untuk mengkaji kesesuaian SOP Kunjungan Naik Monumen Candi Borobudur.
“Sehingga manajemen perlu mengetahui respon dari pengalaman pengunjung secara langsung,” kata Febrina.
Kaisar Jepang dan Permaisurinya Kunjungi Indonesia 17-23 Juni Selanjutnya secara bertahap akan dikaji untuk kuota 800 sampai dengan 1.200 pengunjung per hari.
Febriana mengatakan selama masa kajian lapangan tertutup ini, bagi pengunjung yang ingin berpartisipasi dapat melakukan reservasi secara online dan tidak dikenakan biaya naik Candi Borobudur.
Bagi wisatawan nusantara dikenakan biaya pengganti alas kaki khusus/upanat dan pendampingan guide/pemandu sebesar Rp 70.000 (dewasa), Rp 50.000 (anak) dan Rp 5.000 (pelajar).
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu US$ 25 (dewasa) dan US$ 15 (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi.
Bersamaan dengan proses kajian lapangan tertutup tersebut, pihak manajemen tetap membuka layanan kunjungan reguler hingga pelataran atau halaman candi dengan harga tiket Rp 50.000 untuk wisatawan nusantara dewasa, dan Rp 25.000 untuk wisatawan nusantara anak/pelajar.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu US$ 25 (dewasa), dan US$ 15 USD (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi.
Adapun di waktu mendatang, TWC mulai menerapkan kuota kunjungan naik monumen Candi Borobudur sesuai kajian carrying capacity, yaitu 1.200 orang per hari, yang terbagi dalam 8 jam sesi kunjungan dengan jumlah kuota per jam sejumlah 150 orang.
Kajian carrying capacity dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Konservasi Borobudur, untuk tujuan konservasi pelestarian Candi Borobudur.
“Dengan kajian lapangan tertutup ini, kami ingin memastikan segala persiapan layanan betul-betul sudah matang, guna memberikan excellent service bagi pengunjung, mengingat program ini merupakan pola perjalanan wisata baru yang sarat dengan value added experience,” kata dia.
Pilihan Editor: Biro Perjalanan dan Perhotelan Yogyakarta Keluhkan Gonjang Ganjing Kebijakan dan Tiket Candi Borobudur